Setiap titik air yang turun dari langit bagaikan mengerti
perasaan sedih yang terus mengganggu pikiranku. Rasa sedih yang berlarut-larut
selalu membuatku lupa bahwa aku masih memiliki harapan untuk meneruskan hidup
ini dan mencoba melalui segalanya dengan bahagia. Semua mencoba memberiku
semangat untuk melupakan apa yang pernah terjadi, tapi hal itu tak akan mungkin
bagi seorang yang selalu terbelenggu dalam putaran waktu yang sangat tak
menentu. Senyum manismu tak akan pernah mungkin hilang dari ingatanku.
Setiap hembusan asap rokok yang keluar dari mulut ini yang
seakan menggerogoti jiwaku selalu menjadi teman dikala aku kesepian. Hampa yang
kurasakan seolah hilang tatkala asap mematikan ini keluar dari mulutku,
bayanganmu yang seakan menemaniku membuatku ingin terus menghisap rokok ini
hingga kau benar-benar ada disisiku. Kau yang aku inginkan, kau yang aku
dambakan, seorang yang selalu menjadi penyemangat untuk terus melanjutkan hidup
ini.
Rasa sepi yang selalu saja menghampiri diri ini menjadi
alasan kuat bagiku untuk terus mengharapkan dirimu. Dirimu yang tertawa lebar
setiap kali melihat tingkah konyolku, dirimu yang tersenyum manja disaat
bersamaku, kau yang selalu ada di pikiranku, kau yang selalu membuatku
khawatir, dirimu yang tak pernah hilang dari ingatanku, yang membuatku selalu
berimajinasi memilikimu, sungguh diri ini merindukanmu.
Kini tak lagi ada dirimu yang membuatku bersemangat, tak
lagi ada senyum manismu yang menerangi pagi indahku, tak pernah lagi ada tawa
yang begitu gembira yang membuatku begitu bahagia. Kini semuanya hanyalah
sebuah utopia di alam bawah sadarku, yang selalu hadir tatkala aku menghisap
aroma tembakau yang sedikit demi sedikit menggerogoti jiwaku, tapi tak apa jika
jiwaku harus berkurang selama aku bisa membayangkan wajah bahagiamu, walaupun
hanya dalam imajinasiku. Sungguh aku merindukanmu. Sebelumnya : Galau Story : Rasa rindu ini
Selanjutnya :Galau Story : Cinta pandangan pertama
0 Comments