Untuk mendapatkan
masadepan yang cerah sebenanya tidak butuh macam-macam, hanya butuh tekad dan
keberanian. Nggak butuh ijasah sarjana, nggak butuh gelar yang berantai, nggak
butuh pendidikan yang tinggi. Ingat ! yang dibutuhkan hanyalah tekad dan keberanian.
Tekad yang kuat untuk menggapai impian, keberanian yang luarbiasa untuk
menentang segala keterbatasan.
Kebanyakan
Mind set orang Indonesia, sekolah itu penting biar punya masadepan yang cerah. Sekolah
setinggi-tingginya biar bisa adi pegawai, kalau dianalisa lagi ngapain sekolah
tinggi kalo akhir-akhirnya cuma bisa jadi pegawai, kerja di belakang meja
melakukan pekerjaan yang monoton dan itu-itu aja yang sebenarnya pekerjaan itu
bisa dilakukan oleh orang dengan lulusan SD. Ini asalah sebuah contoh nyata,
bukan bermaksud untuk merendahkan pekerjaan orang. satu hari saya ke
perpustakaan, sepi banget di dalamnya hanya ada beberapa orang dan petugas
perpustakaan. Kemudian saya iseng-iseng Nana ke petugas perpustakaannya,
soalnya keliatannya pekerjaan yang dia lakukan itu “enak banget”. Saya bertanya
kepada mas-mas penjaga perpus, “mas, kalo di perpus mas kerjanya ngapain aja
sih? Kayaknya enak banget, kerja bisa sambil baca-baca buku.” Si mas nya jawab “Cuma
nata-nata buku, sama bikin pembukuan sirkulasi buku”. Mulut yang frontal ini
bertanya lagi, “ maaf mas, kalo biar bisa kayak ini lulusan SMA bisa?’. Mas nya
jawab lagi “kurang tau sih, setauku minimal S1”. Aku Nana lagi, “terus mas
lulusan apa? S1?”. Masnya jawab, “iya”. Itu hanyalah sepenggal percakapan yang
kami lakukan, dari situ saya berfikir kenapa dengan pekerjaan yang seperti itu
harus dengan ijasah S1? Orang diluar sana yang tidak punya pekerjaan karena
nggak punya ijasah pun sebenarnya bisa melakukan hal semacam itu, kalau sudah
diajari.
Inilah uniknya negeri ini, kuliah hanya ingin dapat ijasah
buat nyari pekerjaan dan biar bisa jadi PNS, biar bisa di cap jadi orang yang
mapan. Pemikiran seperti ini ibarat sudah menjadi paradigma baru di negeri ini,
ketika semua orang berbondong-bondong ingin menjadi PNS, dengan alasan gajinya
udah pasti. Jadi PNS sih nggak masalah, dengan catatan dengan kerja yang baik,
memberikan pelayanan yang baik untuk masyarakat. Fenomena yang terjadi, para
PNS yang udah “jadi” PNS hasil kerjanya hanya sebatas kerja, toh kerja dengan
giat ataupun kerja dengan malas-malasan gajinya tetaplah sama. Pemikiran-pemikiran
seperti ini lah yang akhirnya mengakibatkan fasilitas pelayanan-pelayanan
publik yang di lakukan oleh instansi pemerintahan seringkali menghasilkan
pelayanan yang kurang nyaman. Sangat berbanding terbalik memang dengan
pelayanan-pelayanan yang dilakukan oleh instansi swasta yang mengutamakan
kenyamanan bagi masyarakat. Andai saja instansi pemerintah bukan pemegang
kendali utama dalam pelayanan publik. Pasti masyarakat sudah berpindah dari
pelayanan yang dilakukan oleh instansi pemerintahan ke instansi swasta.
0 Comments