Serpentinit
Deskripsi Megaskopis
:
Warna : Hijau kehitaman
Struktur : Foliasi, Schistositic
Tekstur :
Ketahanan
Metamorfosa : Kristaloblastik
Ukuran butir : Fanerik
Bentuk Kristal : Euhedral
Komposisi : Mika, Serpentin, Hornblende
Deskripsi Komposisi :
·
Mika berwarna putih
dengan bentuk berlembar dan dapat digores dengan kuku tersebar pada setiap
foliasi. Kelimpahannya pada batuan sekitar 5 %.
·
Serpentin berwarna
hijau tua agak kehitaman dengan bentuk berserabut prismatic dengan kilap
mutiara, dapat digores dengan koin tembaga dan cerat berwarna putih. Kelimpahannya
pada batuan sekitar 70%.
·
Hornblende berwarna
hitam dengan bentuk prismatic dengan kilap kaca dan ceratnya berwarna putih,
dapat digoren dengan paku baja dan kelimpahannya sekitar 20 %.
Petrogenesa :
Berdasarkan
strukturnya yang foliasi dapat diketahui bahwa pengaruh metamorfisme yang
dominan pada saat pembentukan batuan ini adalah tekanan. Tekanan mengakibatkan
mineral-mineral yang pipih mengelompok dan membentuk penjajaran mineral.
Berdasarkan komposisi utama batuan yang berupa serpentin dapat diketahui bahwa
batuan ini terbentuk dari batuan beku basa sampai ultra basa yang mengalami
metamorfosa regional. Karena mineral serpentin sendiri merupakan mineral hasil
metamorfosa mineral olivine ataupun piroksen. Mineral ini banyak terkandung
pada batuan beku basa ataupun ultra basa. Batuan ini mengalamai metamorfisme
pada kedalaman kerak bumi pada zona subduksi, karena pengaruh dorongan tektonik
batuan ini terangkat dan tersingkap pada permukaan bumi.
Foto Batuan :
Nama Batuan : Serpentinit (W.T. Huang, 1961)
0 Comments