Galau Story : Rasa Rindu Ini


Perpisahan adalah hal yang paling tidak disukai oleh semua orang. Hal itu juga yang aku alami ketika harus berpisah dengan salah satu orang yang aku sayangi. Perpisahan itu membuatku berada dalam sebuah dilema yang memuncak. Bagaimana caranya aku menghadapi semuanya tanpa senyum manisnya? Bagaimana aku dapat menghadapi semua tantangan hidup tanpa suara lirihnya? Dan apa yang harus aku lakukan ketika aku merasa bosan tanpa mencubit pipinya?
Aku merasa hidupku kini tak seindah dulu.

Hidupku tak lagi indah tanpa senyum manisnya. Dia yang selalu kusebut namanya dalam setiap langkah kakiku. Dia yang membuatku merasa nyaman setiap saat bersamanya. Hampir saja aku lupa kalau aku harus menyelesaikan tugas kuliahku karena selalu memikirkannya, dia yang selalu menerangi pagiku dengan senyuman. Kini tak lagi kulihat senyum manjanya, tak lagi kudengar gelak tawanya, juga tak ada lagi pipi yang bisa kucubit setiap kali tangan ini merasa bosan untuk diam. Kini aku benar-benar terjebak dalam belenggu cintanya.

Teringat saat kami sering berdua di salah satu warnet di dekat sekolahku.    Setiap kali dia menceritakan cerita sehari-harinya aku merasa bagaikan orang tolol yang hanya bisa mendengar ceritanya tanpa bisa mengisi cerita itu dengan namaku. Satu kali sempat aku menyatakan perasaanku padanya, teringat jelas ketika dia menyatakan alasannya untuk tidak menerimaku, aku ingat ketika itu dia menjawab sambil menangis. Sembari menangis dia masih saja bercerita tentang sosok yang dalam benaknya "tidak dapat tergantikan", walaupun sedih hati ini karena tidak dapat memilikinya namun aku tetap merasa perlu untuk menghiburnya karena melihat orang yang aku sayangi menangis benar-benar menyakitkan, mengalahkan rasa sakit yang kuderita ketika menghadapi penolakan itu. Hampir saja aku ikut menangis karenanya, tapi aku mencoba untuk tetap tegar dan terus menghiburnya karena ketika aku melihat orang yang aku sayangi merasa bahagia, disitu juga aku merasa bahagia.

Satu hal yang sangat aku rindukan adalah ketika dia tersenyum sembari menceritakan kisah hidupnya padaku. Sambil sesekali tertawa kecil dihadapanku. Sungguh aku sangat menyayanginya, seakan-akan tidak ada wanita lain di dunia ini yang lebih kusayangi dari dia walaupun sebenarnya masih ada ibuku yang sangat aku sayangi. Aku selalu merindukannya disetiap langkah kakiku, disetiap hembusan nafasku aku selalu memikirkannya, disetiap buku catatanku tertulis jelas namanya dan dikala sepi menyerang kenangan tentang dirinya selalu hadir dalam pikiranku dan satu hal yang ingin kukatakan padanya hari ini hanyalah, "Hey, apa kabar??"

Selanjutnya : Galau Story : Cinta dalam dunia mimpi

Post a Comment

0 Comments