BAB III
PHYLUM
PORIFERA
III.1.
Dasar
Teori
Porifera (latin: porus = pori, fer
= membawa) atau spons adalah hewan multiseluler yang paling sederhana. Porifera digolongkan kedalam binatang
multiselluler yang sederhana dibanding phylum
lainnya. Ukuran porifera
sangat beragam. Beberapa jenis porifera ada yang berukuran sebesar butiran
beras, sedangkan jenis yang lainnya bisa memiliki tinggi dan diameter hingga 2
meter. Tubuh porifera pada umumnya asimetris atau tidak beraturan meskipun ada
yang simetris radial. Bentuknya ada
yang seperti tabung, vas bunga, mangkuk, atau bercabang seperti tumbuhan. Tubuhnya
memiliki lubang-lubang kecil atau pori (ostium).Warna
tubuh bervariasi, ada yang berwarna pucat, dan ada yang berwarna cerah, seperti merah, jingga,
kuning bahkan ungu.
Porifera hidup di
air laut dan air tawar. Hidup secara benthos sesil
pada lingkungan aquatik dan secara koloni Porifera hidup secara
heterotrof. Makanannya adalah bakteri dan plankton. Makanan yang masuk ke tubuhnya dalam bentuk
cairan sehingga porifera disebut juga sebagai pemakan cairan. Habitat porifera umumnya di laut. Struktur tubuh porifera terdiri dari:
Struktur Tubuh Porifera |
Keterangan:
a.
Pinakosit, yaitu
bagian dari epidermis.
b.
Mesoglea,
yaitu cairan yang terletak diantara epidermis
dan endodermis.
c.
Spikula¸
yaitu bahan penyusun/rangka Porifera yang dihasilkan oleh skleroblas.
d.
Amebosit,
yaitu sel yang berfungsi sebagai pengangkut zat makanan dan metabolisme.
e.
Koanosit, yaitu
sel yang berfungsi sebagai pencerna makanan dan respirasi.
f.
Ostium,
yaitu celah masuknya air ke dalam spongosol/oskulum, pergerakannya diatur oleh porosit.
g.
Spongosol, yaitu
ruangan dalam tubuh porifera yang berisi air.
h.
Arkeosit,
yaitu sel yang mengatur reproduksi.
Mekanisme
kehidupan porifera
- Akibat
getaran ciliate atau bulu getar
air yang mengandung O2 & larutan makanan masuk melalui canal
- Di dalam spongocoel terjadi proses osmose
- Sisa makanan dikeluarkan
melalui osculum
- Sari makanan & O2 disalurkan ke seluruh tubuh melalui mesinchyn
III.2.
Ciri-ciri
Phylum Porifera
Pada
umumnya tubuh porifera memiliki ciri
sebagai berikut
1.
Bagian tubuh phylum ini,
secara sederhana dapat digambarkan seperti vas bunga dengan bagian atasnya yang
terbuka dan menambatkan diri pada bagian dasar
2.
Dinding tubuhnya berlubang-lubang oleh banyak canal atau saluran yang membuka keluar sebagai ostia.
3.
Saluran-saluran membuka kedalam sebuah ruang tengah yang disebut spongocoel, dimana ia membuka keluar
lewat osculum pada bagian atas
organisme tersebut
4.
Air masuk melalui saluran, lewat kedalam spongocoel dan meninggalkan lewat osculum.
5.
Pada saluran terdapat flagel yang berfungsi untuk menggerakkan air agar
dapat masuk kedalam spongocoel
III.3.
Klasifikasi
Kelas Pada Pylum Porifera
Berdasarkan bentuknya, spiculae yang berfungsi sebagai penguat tubuh terbagi menjadi :
- Monaxon : bentuk 1 arah
- Triasen : bentuk 3 arah
- Tetraxon : bentuk 4 arah
Berdasarkan tipe saluran air, terbagi menjadi :
1.
Tipe asconoid
Merupakan bentuk tipe saluran yang paling sederhana. Asconoid merupakan tipe saluran
air dimana lubang-lubang ostium-nya dihubungkan
dengan saluran lurus yang langsung menuju ke spongosol (rongga dalam)
2.
Tipe synconoid
Bentuk tipe ke-2 ini sudah lebih kompleks dibandingkan tipe asconoid. Syconoid merupakan tipe saluran
air dimana lubang-lubang ostium-nya dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang ke rongga-rangga
yang berhubungan langsung dengan spongosol
3.
Tipe leuconoid
Merupakan bentuk yang paling kompleks, merupakan tipe saluran
air dimana lubang-lubang ostium-nya
dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang ke rongga yang sudah tidak
berhubunga langsung dengan spongosol.
Bentuk Saluran air pada porifera |
Berdasarkan hal diatas maka secara umum porifera
diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Kelas Calcarea
a.
Ordo Homocoela
b.
Ordo Heterocoela
2. Kelas Hexantinellida
a.
Ordo Lyssacina
b.
Ordo Dictyonina
c.
Sub-klas Archaeocyatha
3. Kelas Demospongia
a.
Ordo Tertractinellida
b.
Ordo Monaxonida
c.
Ordo Keratosa
4. Kelas Pleospongia
a.
Sub-klas Monocyatha
b.
Sub-klas Acanthocyatha
c.
Sub-klas Uranocyatha
1.
Calcarea
Calcarea memiliki spikula dari zat kapur (CaCO3) dan hidup di laut yang dangkal, koanositnya besar, Tipe saluran Air asconoid, Rangka tubuh Calcarea tersusun dari kalsium karbonat. Contohnya
Calcarea memiliki spikula dari zat kapur (CaCO3) dan hidup di laut yang dangkal, koanositnya besar, Tipe saluran Air asconoid, Rangka tubuh Calcarea tersusun dari kalsium karbonat. Contohnya
a.
Sycon
b.
Clathrina
c.
Leucettusa lancifer
d.
Leucosolenia
e.
Scypha dan Grantia
2.
Hexactinellid
Hexactinellida sering di sebut spons gelas. Memiliki spikula dari
kuarsa/silikat (SiO2), spikula mirip kaca karena sama bahannya
dengan kaca, hidup di laut yang dalam, saluran tipe sikonoid /sycon, Hewan ini hidup soliter di laut
pada kedalaman 200–1.000 m, contohnya
a.
Regadella
b.
Euplectella
c.
Aspergillum
d.
Hyalonema
3.
Demospongiae
Demospongiae bertubuh lunak karena tidak memiliki rangka, spikula dari bahan sponging, Kelas ini bisa dimanfaatkan sebagai spons, tipenya leucon atau rhagon sehingga butiran kerangkanya halus membentuk spongin sehingga bisa dibuat busa untuk mandi, jok kursi, lap dan lain lain, Habitat Demospongiae umumnya di laut dalam maupun dangkal, meskipun ada yang di air tawar, Demospongiae adalah satu-satunya kelompok porifera yang anggotanya ada yang hidup di air tawar. Demospongiae merupakan kelas terbesar yang mencakup 90% dari seluruh jenis porifera, contohnya:
Demospongiae bertubuh lunak karena tidak memiliki rangka, spikula dari bahan sponging, Kelas ini bisa dimanfaatkan sebagai spons, tipenya leucon atau rhagon sehingga butiran kerangkanya halus membentuk spongin sehingga bisa dibuat busa untuk mandi, jok kursi, lap dan lain lain, Habitat Demospongiae umumnya di laut dalam maupun dangkal, meskipun ada yang di air tawar, Demospongiae adalah satu-satunya kelompok porifera yang anggotanya ada yang hidup di air tawar. Demospongiae merupakan kelas terbesar yang mencakup 90% dari seluruh jenis porifera, contohnya:
a.
Euspongia
b.
Sponggila
c.
Hippospongia
d.
Niphates digitalis
e.
Cliona
f.
Haliarsa
g.
Microciona
0 Comments