Pedoman Pembuatan Pertanyaan Dalam Wawancara

Kali ini saya akan membahas tentang pedoman pembuatan pertanyaan dalam sebuah wawancara. Seperti yang saya tuliskan pada postingan sebelumnya. Pertanyaan menentukan jalannya sebuah wawancara. Wawancara yang bisa dibilang sukses adalah wawancara dengan pertanyaan tajam dan mengarah pada subjek pembahasan sehingga narasumber memberikan penjelasan secara eksplisit terkait hal tersebut. So, daripada kelamaan langsung saja ini dia pedoman dalam pembuatan pertanyaan dalam sebuah wawancara.

1.       Kalimat harus menggunakan bahasa dan kalimat yang efektif, singkat, padat dan jelas.
2.       Pertanyaan tidak boleh bertele-tele dan cenderung membingungkan narasumber.
3.       Pertanyaan harus mewakili keingintahuan konsumen akan suatu masalah.
4.       Gunakan pertanyaan terbuka yang menghasilkan jawaban mendalam dan bukan yes or no question yang menghasilkan jawaban ringan dan kurang eksplisit.
5.       Susunan pertanyaan harus logis antara satu dengan yang lainnya dan juga antara pertanyaan dengan jawaban.
6.       Harus menggukan kalimat yang ramah, sopan, tidak interogatif dan jangan berlagak seolah yang paling tahu maslah itu.
7.       Jika mengupas isu yang sedang panas di masyarakat usahakan memulai pertanyaan dari yang paling penting agar konsumen langsung tahu inti permasalahannya.
8.       Jika mengupas masalah yang kaitannya dengan human interest atau masalah yang ringan, gunakan pertanyaan dari yang paling ringan terlebih dahulu.
9.       Gunakan pertanyaan yang efektif, tdak bermakna ganda yang menghasilkan salah interpretasi dari narsumber.
10.   Pertanyaan harus sesuai dengan kompetensi narasumber, sehingga jawaban yang dihasilkan tidak standar dan datar.
11.   Pakai data yang ada, usahakan menghasilkan jawaban yang ringkas namun padat sehingga mudah dipahami narasumber dan konsumen
12.   Pakai istilah yang mudah dipahami agar konsumen tidak kebingungan.
13.   Pertanyaan harus relevan dan sesuai dengan kompetensi narasumber agar menghasilkan data yang valid.
14.   Hindari penggunaan pertanyaan yang keluar dari subjek pembahasan agar narasumber tidak merasa kebingungan.
15.   Ajukan pertanyaan satu per satu. Ika menanyakan banyak pertanyaan sekaligus, narasumber kemungkinan akan menjawab satu saja yang paling penting.
16.   Harus mengerti awalan dari suatu pertanyaan.
         a.       Siapa     : menanyakan tokoh atau pelaku yang berperan.
         b.      Apa        :menanyakan deskripsi suatu permasalahan.
         c.       Kapan   :menanyakan waktu kejadian.
         d.      Dimana :menanyakan tempatperistiwa itu terjadi.
         e.      Bagaimana          :menanyakapendapat.
17.   Hindari membaca agar wawancara terlihat lebih hidup.
 

Post a Comment

0 Comments