Beberapa contoh mineral dengan sistem kristal isometrik ini adalah gold, pyrite, galena, halite, Fluorite (Pellant, chris: 1992)
a.       Emas (gold)

Sistem Kristal
:
Isometrik

Warna
:
Kuning–emas
Goresan 
:
Kuning
Kilap 
:
Metalik
Belahan dan pecahan
:
Tidak ada ; hacly
Kekerasan
:
2,5 – 3
Berat jenis 
:
15- 19,3
Genesis
:
Kebanyakan emas terdapat dalam urat-urat kuarsa yang terbentuk melalui proses hidrotermal; dan sering bersama-sama pirit dan mineral-mineral sulfida yang lain, telurid perak-emas, skhelit dan turmalin. Bila urat-urat mengandung emas melapuk, maka emas-emas akan terpisah dan kemudian mengendap sebagai deposit eluvial, atau terangkut oleh aliran air dan mengendap di suatu tempat sebagai deposit letakan (placer deposit), bersama pasir, dan atau kerikil-kerakal.
Manfaat
:
Sumber logam emas; dipakai untuk membuat perhiasan, instrumen-instrumen saintifik, lempengan elektrode, pelapis gigi dan emas lantakan.



b.      Galena


Sistem kristal
:
Isometrik
Warna
:
Abu – abu timbal
Goresan
:
Abu – abu timbal
Belahan dan pecahan
:
Sempurna
Kekerasan
:
2,5
Berat jenis
:
7,58
Genesis
:
Terbentuk dalam batuan sedimen, urat-urat hidrotermal dan juga pegmatit. Dalam urat-urat hidrotermal berasosiasi dengan mineral-mineral perak, sfalerit, pirit, markasit, khalkopirit, serusit, anglesit, dolomit, kalsit, kuarsa, baris, dan fluorit. Dapat pula ditemukan dalam deposit metamorfisme kontak.
Manfaat
:
Sumber logam timbal atau ( Pb ).


c.       Flourit



Rumus Mineral
:
CaF­­2
Kekerasan
:
4
Belahan
:
Sempurna
Pecahan
:
Concloidal
Cerat
:
Putih
Berat jenis
:
3,01 – 3,25
Genesa mineral
:
Mineral pengiring dalam diformasi hidrotermal akhir dari batuan granit
Kegunaan
:
Campuran steel, lup, alat-alat masak.
Sistem Kristal
:
Isometrik (kubik)

Bentuk Kristal       
:
Tetaroidal

Kemagnetan 
:
Diamagnetik